Tanda Bahaya Kehamilan
1. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah gejala atau kondisi abnormal yang muncul selama kehamilan dan dapat mengancam keselamatan ibu dan janin, sehingga membutuhkan penanganan medis segera. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti preeklamsia, perdarahan, infeksi, dan kelahiran prematur.
2. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang tanda bahaya kehamilan sehingga mampu mengambil tindakan cepat dan tepat.
b. Tujuan Khusus
- Ibu hamil mampu menyebutkan tanda bahaya pada tiap trimester.
- Ibu hamil memahami risiko yang dapat terjadi bila tanda bahaya diabaikan.
- Ibu hamil mampu mengambil keputusan untuk segera ke fasilitas kesehatan.
- Keluarga dapat mendukung dan membantu ibu hamil saat terjadi tanda bahaya.
3. Manfaat Penyuluhan
- Meningkatkan kewaspadaan ibu dan keluarga.
- Mencegah komplikasi yang membahayakan ibu dan janin.
- Mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
- Mendorong perawatan antenatal yang lebih baik.
4. Tanda Bahaya Kehamilan
A. Trimester I (0–12 minggu)
- Perdarahan dari vagina
- Bisa mengindikasikan keguguran atau kehamilan ektopik.
- Mual muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)
- Muntah terus hingga tidak bisa makan/minum, menyebabkan dehidrasi.
- Demam tinggi
- Tanda infeksi serius.
- Nyeri perut hebat di satu sisi
- Curiga kehamilan ektopik.
B. Trimester II (13–27 minggu)
- Perdarahan atau keluar cairan abnormal
- Gerakan janin berkurang
- Biasanya terasa mulai 18–20 minggu; berkurang → tanda janin gawat.
- Sakit kepala hebat terus-menerus
- Penglihatan kabur
- Pembengkakan wajah, tangan, atau kaki secara mendadak
- Tanda preeklamsia.
- Nyeri perut bagian atas (ulu hati)
C. Trimester III (28–40 minggu)
- Perdarahan pervaginam
- Bisa dicurigai plasenta previa atau solusio plasenta.
- Gerakan janin berkurang atau tidak terasa
- Ketuban pecah dini
- Tekanan darah tinggi (pusing berat, kejang)
- Sesak napas berat
- Kontraksi sebelum waktunya (kurang dari 37 minggu)
5. Penyebab Umum Tanda Bahaya
- Kekurangan gizi ibu.
- Penyakit kronis (hipertensi, diabetes).
- Infeksi selama kehamilan.
- Riwayat obstetri buruk (keguguran, preeklamsia sebelumnya).
- Usia ibu terlalu muda atau terlalu tua.
- Kurang pemeriksaan antenatal (ANC).
6. Tindakan yang Harus Dilakukan
- Segera ke fasilitas kesehatan terdekat (puskesmas/RS).
- Tidak menunda karena tanda bahaya dapat berkembang cepat.
- Bawa buku KIA dan catatan pemeriksaan kehamilan.
- Pastikan keluarga mengetahui tanda-tanda bahaya.
- Hubungi dokter/bidan bila perubahan dirasa mencurigakan.
7. Upaya Pencegahan
- Rutin pemeriksaan kehamilan (minimal 6 kali).
- Konsumsi makanan bernutrisi.
- Minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet/hari.
- Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat.
- Kontrol penyakit penyerta.
- Mengikuti kelas ibu hamil.
8. Penutup
Pengenalan tanda bahaya kehamilan sangat penting agar ibu dan keluarga dapat melakukan tindakan cepat untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan. Dengan kesadaran, pengetahuan, dan pemeriksaan rutin, kehamilan dapat berlangsung sehat dan aman.



