Bekerja di instalasi gawat darurat (IGD) sebuah rumah sakit mungkin terdengar menegangkan bagi sebagian orang, sebab dokter dan perawat sering berpikir dan bertindak menangani berbagai kondisi pasien. Terlebih, jika pasien sedang meregang nyawa.
Selain itu, dokter dan perawat pun harus rela waktunya banyak tersita untuk bertugas. Tak jarang, tenaga medis di IGD tetap bekerja meski hari libur demi menolong dan merawat pasien. Salah satunya adalah dokter Regi.
Tahun ini, dokter berusia 24 tahun itu kembali berjaga di IGD Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Slamet Martodirdjo, Pamekasan saat musim libur lebaran."Selama beberapa tahun tidak bisa mudik ke Jakarta Selatan, karena harus bertugas di IGD," ungkapnya
Dia mengaku harus bisa tegar dan ikhlas karena profesinya di bidang medis adalah sebuah tuntutan."Keluarga sudah memahami dan terbiasa dengan tanggung jawab atas profesinya, walau terkadang pasti ditanya mengapa tidak pulang pada lebaran," ucapnya.
Dokter Regi juga bercerita, bahwa saat malam takbiran tahun lalu pernah melakukan tindakan kepada pasien kritis."Pernah suatu waktu, di saat orang lain sedang takbiran, saya sedang melakukan tindakan membantu pasien yang sedang mengalami masa kritis, bersyukur bisa tertolong," pungkasnya.
